Tugas Softskill ke 3
PENGUSAHA KUE KERING
Berawal
dari jualan donat keliling di kampung-kampung dan sekolah-sekolah, Rosidah
Widya Utami sang pemilik brand DKU berhasil mengelola bisnis kue kering
'kampung' bercita rasa kelas atas.
Rosidah selalu kebanjiran orderan. Tak tanggung-tanggung,
di Lebaran tahun ini omzet kue kering rumahan ini bisa menembus angka di atas
Rp 1 miliar.
"Kalau Puasa dan Lebaran penjualan naik
drastis. Omzet bisa sampai lebih dari Rp 1 miliar, tahun lalu omzetnya Rp 500
juta. Puasa dan Lebaran membawa berkah ya, kerja 2 bulan hasilnya bisa untuk
dimakan selama 2 tahun," kata Rosidah kepada detikFinance, di
Jakarta, Minggu (11/8/2013).
Menurut
Rosidah, kue kering produksinya kini laris manis diminati masyarakat luas.
Tidak hanya dari wilayah Jakarta dan sekitarnya, kue keringnya yang diproduksi
di Jombang, Jawa Timur ini sudah merambah hingga Kalimantan dan Sumatera.
Saking banyaknya pesanan, ia harus meminta bantuan
pekerja untuk bisa memenuhi permintaan konsumen. Saat ini, usaha rumahan milik
Rosida ini ikut dibantu sedikitnya 40 pegawai. Ternyata tenaga bantuan itu tidak
cukup. Tanpa bermaksud menolak, Rosidah terpaksa ‘melepas’ orderan hingga 30%
dari total permintaan yang nilainya mencapai Rp 300 juta-Rp 400 juta.
Menurut Rosidah, kunci utama mempertahankan
pelanggan adalah dengan memberikan layanan dan kualitas terbaik.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Banyak wanita yang memiliki hobi membuat kue, tapi jarang yang mengembangkannya menjadi bisnis. Dengan strategi usaha yang tepat dan terencana, keuntungan yang diperoleh dengan menjadi produsen kue lebih besar daripada menjadi agen kue. Target pasar produk kue sangat beragam, dari perorangan hingga pasar tradisional serta modern. Dan kegemaran masyarakat Indonesia untuk selalu menyediakan dan mengkonsumsi kue tidak akan pernah surut. Apalagi kue masih menjadi hal penting dalam setiap momen peristiwa. Dari hal tersebut jelaslah bahwa bisnis ini memberikan peluang yang menguntungkan apabila anda tertarik untuk menjalankannya.
PEMBAHASAN
Dalam persaingan bisniDalam persaingan bisnis pada saat ini terutama setelah Negara kita
Untuk menjadikan bisnis kue kering menjadi
bisnis yang berkelanjutan (bukan usaha musiman) ada beberapa hal yang harus
diperhatikan:
1.
Buat kemasan kecil
Kue kering memang identik dengan kue hari raya.
Saat hari raya, kue-kue ini biasanya dihadirkan dalam ukuran wadah yang cukup
besar. Harus diakui ketika hari biasa, konsumsi kue kering memang lebih
sedikit. Maka, ini bisa disiasati dengan menghadirkan kue-kue dalam wadah
berukuran kecil.
Dengan kata lain, dalam satu toples kecil ini
hanya diisi dengan 5-10 potong kue. Ketika dikonsumsi harian, pelanggan hanya
ingin kue yang tak terlalu banyak isinya (dalam satu wadah) sehingga tak bosan
ketika dinikmati sebagai teman minum teh atau kopi. Selain itu, ini juga
dilakukan untuk menyiasati harga jual kue.
2.
Inovasi produk
Pasti bosan kan makan kue yang itu-itu saja?
Lakukan beberapa inovasi terhadap produk-produk yang dijual. Gunakan daya
imajinasi dan kreativitas Anda untuk menghadirkan kue-kue yang unik dan belum
ada di pasaran.
3.
Inovasi bahan
Selain inovasi jenis produk, Anda juga harus
berinovasi dengan bahan-bahan yang digunakan. Membuat kue kering tak harus
pakai tepung terigu, tapi Anda juga bisa memakai tepung gandum, tepung ganyong,
tepung ubi, dan lain-lainnya.
Indonesia memiliki banyak bahan yang bisa
digunakan untuk membuat kue kering. Misalnya saja, tempe, tahu, oncom, tofu,
atau rosella.
4.
Lihat tren pasar
Ketika memutuskan untuk menjual kue kering, lihat
dulu tren pasarnya. Kebanyakan masyarakat Indonesia lebih menyukai kue-kue yang
bercitarasa asin.
5.
Inovasi nama
Nama produk juga turut ambil bagian sebagai
tingkat penentu produk tersebut dilirik atau tidak. Beri nama-nama yang menarik
dan unik. Ini trik dagang yang bisa membuat orang yang melihatnya jadi sangat
tertarik, mengalami krisis ekonomi yang berkepanjangan , semua perusahaan terus
berusaha untuk tetap eksis di bidang usahanya masing-masing baik produk maupun
jasa . perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak bertahan hidup harus
memberikan produk berupa barang maupun jasa yang berkualitas dengan harga yang
murah.
Peluang Bisnis Kue
Kering Jelang Lebaran
Menjelang perayaan hari raya seperti lebaran, banyak peluang usaha musiman yang
dapat dijalankan. Salah satunya yaitu peluang usaha kue kering. Biasanya kue
kering menjadi makanan favorit dan banyak dicari para konsumen pada saat
perayaan hari raya seperti pada saat lebaran. Tradisi makanan wajib yang biasa
dihidangkan pada saat lebaran, selain ketupat opor biasanya juga dihidangkan
berbagai macam kue kering seperti nastar, kastengel, putri salju, kue sagu, kue
lidah kucing, serta aneka macam kue lainnya.
Kebiasaan masyarakat tersebut menyebabkan permintaan akan kue kering mampu
meningkat tajam, bahkan hingga 200% dari permintaan pasar pada hari – hari
biasa. Tingginya permintaan pasar akan kue kering biasanya dijadikan sebagai
peluang untuk meraih untung dari usaha musiman tersebut.
Konsumen
Dengan tingginya permintaan konsumen akan kue kering menjelang lebaran, pelaku
usaha kue kering tidak perlu susah – susah mencari konsumen. Karena hampir
semua kalangan membutuhkan kue kering, dan tidak semua orang memiliki waktu
ataupun kemampuan dalam membuat kue kering. Sehingga mereka lebih memilih
membeli kue kering yang banyak ditemukan di pasaran, daripada harus membuatnya
sendiri. Disamping konsumen rumahan, permintaan akan kue kering juga datang
dari berbagai kantor yang menggunakan kue kering sebagai parsel untuk para
karyawannya.
Produk
Walaupun permintaan pasar akan kue kering sangatlah tinggi, namun sebagai
pelaku usaha Anda harus tetap memperhatikan kualitas produk kue kering yang
Anda produksi. Jika ingin menggunakan bahan tambahan seperti bahan pengawet,
bahan pewarna serta bahan pemanis pilihlah bahan yang khusus untuk makanan.
Sedangkan untuk pemilihan bahan baku, gunakan bahan – bahan yang
berkualitas,dan jangan lupa perhatikan masa kadaluarsa bahan baku yang akan
digunakan. Sehingga kue kering yang kita hasilkan aman untuk dikonsumsi dan
tidak membahayakan kesehatan para konsumen.
kue dalam toples 250x187 Peluang Bisnis Kue Kering Jelang LebaranSelain
kualitas produk, yang harus dipikirkan adalah kemasan produk yang menarik untuk
menguatkan minat pada konsumen pada produk yang kita produksi. Karena biasanya
hal pertama yang dilihat konsumen adalah tampilan luar atau kemasan produknya.
Untuk mempercantik penampilan kue kering yang Anda pasarkan, dapat menggunakan
berbagai macam bentuk toples kedap udara atau bisa juga menggunakan toples mika
yang ditutup rapat dengan plester transparan. Untuk menambah nilai jual, Anda
dapat menambahkan hiasan ataupun mencantumkan merek kue kering yang Anda
produksi pada kemasan.
Pemasaran
Tawarkan produk kue kering yang Anda produksi pada rekan kantor ataupun
tetangga sekitar rumah Anda. Biasanya mereka akan lebih senang jika ditawari
dengan cara memesan, sehingga mereka tidak perlu tenaga dan waktu untuk mencari
kue kering di supermarket ataupun toko – toko roti.
Cara yang kedua yaitu tawarkan produk Anda ke toko – toko roti, supermarket,
ataupun tempat jasa pembuatan parsel. Pada saat menjelang lebaran, banyak toko
dan tempat pembuatan parsel yang menerima stock kue kering dalam jumlah yang
cukup besar.
Cara yang ketiga yaitu menggunakan brosur dan katalog untuk menawarkan produk
Anda melalui para agen, dengan memberikan imbalan tertentu untuk tiap
penjualan.
Cara yang keempat yaitu dengan menggunakan bantuan internet dalam memasarkan
produk Anda. Sehingga dapat menjangkau pemasaran yang lebih luas, hingga ke
berbagai daerah.
Gunakan merek pada produk Anda, sehingga dapat mengenalkan dan menanamkan citra
produk kue kering yang Anda produksi pada pasar.
Analisa Ekonomi
Misal sekali produksi, menghasilkan 200 toples dengan harga jual @ Rp 30.000,00
Modal awal
Oven Rp 3.000.000,00
Mixer Rp 2.000.000,00
10 Loyang @ Rp 30.000,00 Rp 300.000,00
5 Baskom @ 20.000,00 Rp 100.000,00
Kompor gas 1 tungku Rp 200.000,00
Bahan baku Rp 2.000.000,00
Kemasan Rp 1.000.000,00+
Total Rp.8.600.000,00
Pengeluaran
Bahan baku Rp 2.000.000,00
Kemasan Rp 1.000.000,00
Tenaga kerja 2 orang Rp 1.000.000,00
Listrik Rp 100.000,00
Gas elpiji Rp 14.000,00
Transport Rp 150.000,00
Promosi Rp 150.000,00+
Total Rp 4.414.000,00
Omset / produksi
( @ Rp 30.000,00 x 200 toples ) = Rp 6.000.000,00
Laba bersih / produksi
( Rp 6.000.000,00 – Rp 4.414.000,00 ) = Rp 1.586.000,00
bagi kelangsungan hidup perusahaan harus selalu di puaskan dan dipenuhi harapannya , sebelum mereka berpindah kepada pesaing . untuk memenuhi kepuasaan konsumen pada industry jasa.
KESIMPULAN